DUGAAN PENYELEWENGAN KEUNTUNGAN TIGA SEKOLAH TINGGI AL-HIKMAH DI MEDAN, TEBINGTINGGI, DAN TANJUNG BALAI SEJAK 2014
Medan, 29 Januari 2025
Dugaan penyalahgunaan keuntungan dari tiga sekolah tinggi di bawah nama Al-Hikmah (Medan, Tebingtinggi, dan Tanjung Balai) mencuat ke publik. Berdasarkan laporan, praktik ini diduga berlangsung sejak 2014 hingga 2023, dengan keuntungan yang seharusnya dikelola secara transparan malah tidak tercatat sebagai milik yayasan Yaspetia yang berdiri pada tahun 1983.
Nama Marapinta Harahap disebut-sebut terlibat dalam pengelolaan yang dinilai tidak sesuai aturan. Dugaan ini semakin memperkuat desakan publik agar aparat penegak hukum segera bertindak. Jika terbukti, tindakan ini berpotensi melanggar hukum pidana, termasuk tindak pidana penggelapan atau korupsi.
Pihak yayasan Yaspetia Medan melalui perwakilan hukumnya menyatakan akan mengambil langkah hukum guna memulihkan hak mereka dan memastikan aset serta keuntungan dikelola sesuai peraturan yang berlaku. Mereka juga menegaskan bahwa institusi pendidikan harus menjunjung tinggi nilai-nilai transparansi dan akuntabilitas.Secara Pendirian Sekolah ini itu resmi didirikan dengan akte pendirian yaspetia tahun 1983, dan tidak ada Hubungan yayasan Yaspetia berdiri 2014 versi Marapinta Harahapa cs.
"Sekolah tinggi adalah institusi yang berfungsi mencerdaskan bangsa, bukan sebagai alat untuk kepentingan pribadi atau kelompok tertentu," tegas perwakilan yayasan.
Saat ini, masyarakat meminta Kepolisian dan instansi terkait segera menyelidiki kasus ini. Transparansi dan keadilan diharapkan ditegakkan demi mencegah kasus serupa di masa mendatang.
Pihak berwenang masih menunggu laporan resmi dan bukti-bukti tambahan dari pihak yang merasa dirugikan. Hingga berita ini dirilis, Marapinta Harahap belum memberikan pernyataan resmi terkait tuduhan tersebut.(Humas)
0 Comments